Luar Biasa, "Negeri Tirai Bambu" Berminat Impor Bawang Putih Banyuwangi
By Admin
nusakini.com - Banyuwangi - "Negeri Tirai Bambu" China menyatakan minatnya untuk membeli bawang putih dari Banyuwangi, hal tersebut diungkapkan, Direktur CV. Sinar Padang Sejahtera, Feri yang mengembangkan bawang putih di Desa Taman Sari, Kec. Licin. Kab. Banyuwangi.
Seperti diketahui, lahan seluas 116 hektar bawang putih siap panen, di lereng pegunungan Ijen, dikunjungi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Kamis, (22/032018) lalu.
"Luar Biasa", ungkap Mentan, ketika tiba di lokasi panen, ini bukti "Kita" bisa. Mentan meminta media yang meliput agar mempublikasikan secara luas capaian petani bawang putih di Banyuwangi, agar masyarakat dapat mengetahui, tanaman bawang putih, produksi Banyuwangi ini sangat luar biasa.
Bawang Putih produksi Banyuwangi memiliki aroma kuat hingga 5 kali lipat dari produksi bawang putih yang sama di China, hal tersebut membuat China, berminat untuk mengimpor dari Indonesia.
Berawal dari gonjang-ganjing harga bawang putih, di tengah masyarakat, jelang Lebaran 2017 lalu, yang sempat membuat polemik menjadi pemberitaan hangat di berbagai media. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengambil langkah terobosan, melakukan chek stok dan distribusi, hingga ditemukan adanya penyimpangan, yang dilakukan "Oknum Importir" dengan menimbunan stok di gudang, untuk tujuan meraup keuntungan.
Menteri Pertanian, berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan kemudian mengumpulkan para importir melalui Asosiasi Importir Bawang Putih, membuka keran impor sebesar 80.000 ton. Namun kuota impor bawang putih tahun 2017, tidak lagi hanya semata-mata stabilkan harga, karena di ikuti persyaratan mengikat, melalui Permentan No.38/Th. 2017, yang mewajibkan setiap importir yang mendapat kuota harus membudidayakan bawang putih, 5 persen dari jumlah kuota impor yang didapat
Mentan, Optimis dalam 3 tahun mendatang, kebutuhan bawang putih nasional sebsar 500. 000 ton/tahun dapat terpenuhi dari produksi bawang putih dalam negeri, bahkan berpeluang untuk ekspor.
Menteri Amran mendorong pelaku usaha nasional berperan aktif membudidayakan tanaman bawang putih dalam negeri.
Menteri Pertanian bersama Bupati Banyuwangi dan investor, melakukan panen perdana bawang putih, di Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, Kab Banyuwangi. Hamparan yang tumbuh subur dengan produktivitas rata-rata 10 hingga 12 ton/ha, tanaman bawang putih yang dikembangkan di lahan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan benih dalam negeri.
Feri, investor dari CV. Sinar Padang Sejahtera, yang selama ini hanya sebagai importir kini beralih menjadi produsen, memanfaatkan ribuan tenaga kerja, yang tersedia di sekitar kebun, optimis tahun 2019, Indonesia akan swasembada.
Uniknya, bawang putih Banyuwangi ini, memiliki aroma kuat, hingga 5 kali lipat dari bawang putih China, sebagai sumber benih, aroma kuat bawang putih banyuwangi membuat ketertarikan China untuk Impor dari Banyuwangi. Namun Mentan berharap agar produksi bawang putih tidak di ekspor, "kita fokus untuk kebutuhan masyarakat dulu", kata Mentan.
Mentan meminta seluruh masyarakat Banyuwangi agar menghargai peran swasta dalam pengembangan bawang putih. Saling melindungi agar dapat tumbuh menjadi pilar ekonomi yang menguntungkan, semua pihak, petani, masyarakat konsumen dan pengusaha, tidak ada yang dirugikan.
Pemerintah Daerah juga diminta untuk membantu pengusaha yang ber-investasi, seperti penyediaan lahan serta perijinan. Kita, pasti bisa, kata Mentan Amran, sesaat sebelum meninggalkan lokasi panen. (p/ma)